BAB I
PENDAHULUAN
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillaahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat-Nya pada kami untuk berkumpul dalam organisasi ini semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT. Shalawat serta salam tak lupa kami panjatkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang juga telah memberi segala cintanya sehingga kita semua dapat menikmati indahnya iman dan islam yang merupakan rahmatan lil’alamin, kepada para sahabatnya, tabi’in dan tabi’atnya, serta kepada kita selaku ummatnya. Aamiin.
1.1 Latar belakang
Mengingat tujuan hidup kita semua di dunia ini hanyalah untuk beribadah pada Allah SWT. Maka dalam pelaksanaannya kita berkewajiban melaksanakan semua perintah serta laranganNya. Termasuk dalam hal berorganisasi serta bagaimana berinteraksi di dalamnya. Seperti harusnya pembatasan interaksi antara ikhwan dan akhwat. Disinilah SMAIT Insantama menyediakan wadah berorganisasi yang syar’i. Sehingga dengan berlandaskan hukum Islam, SMAIT Insantama membentuk lembaga Keputrian di bawah naungan OSIS yang berjalan secara mandiri dengan otonomi penuh. Jadi, program OSIS berlaku bagi keputrian, sedangkan program keputrian hanya berlaku bagi keputrian saja.
Keputrian ini merupakan sebuah lembaga bagian OSIS yang berfungsi sebagai wadah inspirasi khusus akhwat SMAIT Insantama, yang berjalan Insya Allah sesuai dengan apa yang Allah titahkan. Ketika minimnya organisasi yang memisahkan interaksi antara pria dan wanita, yang notabene melanggar ketentuan hukum Islam secara kaffah, menjadikan SMAIT Insantama memisahkan organisasi pria dan wanita.
Sehingga segala sesuatu acara yang terprogram dalam keputrian akan berjalan secara mandiri dibawah naungan OSIS. Hal ini, dapat meminimalisir interaksi antara ikhwan dan akhwat sesuai dengan apa yang Allah perintahkan. Itulah yang diharapkan dalam sebuah organisasi yang berlandaskan hukum syara’.
1.2 Landasan Berpikir
Allah telah berfirman dalam surat an-Nisa [58] yang artinya:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Dan juga dalam surat AL-anfal [27] yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul(muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”
Berlandaskan kedua hal tadilah kami mendirikan keputrian sebagai lembaga penegak agama Allah yang amanah dan saling amar ma’ruf satu sama lain. Dan semuanya dilaksanakan semata-mata hanya untuk Allah SWT.
1.3 Tujuan
Dalam masalah pergaulan sistem Islam telah terbukti mampu menjamin ketentraman hidup dan mengatur hubungan antara pria dan wanita dengan pengaturan yang alamiah. Hal ini karena sistem pergaulan Islam menjadikan aspek ruhani sebagai asas, dan hukum-hukum syariah sebagai tolok ukur.
Aturan-aturan inilah yang sekaligus berfungsi sebagai metode meraih tujuan tertinggi ummat, begitu pula dalam hal organisasi. Maka lembaga keputrian ini bertujuan menerapkan sistem Islam sebagai landasan, dengan harapan melahirkan generasi muda Islam yang terlatih, bersih, dan maju dalam hal pemikiran serta menanamkan di benak murid SMAIT Insantama jiwa pemimpin yang akan memimpinn ummat di masa depan.
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
Penasihat : Imam Buchoiri, S.TP
Pembimbing : Uun Sundari, S.Si
Ketua : Azizatusysyifa
Wakil Ketua : Fakhirah Inayatur Robbani
Sekretaris : Taniya Rachmawati
Bendahara : Nadira Hanum
Sekbid : 1. KIR : Sobrina Fitriyah Choirunnisa
2. Seni : Nur Fadhiilah
3. Jurnalis : Salma Fadhilah
4. Beladiri : Annisa Hayyu Rahmadina
BAB II
VISI dan MISI
2.1 Visi
Membentuk generasi muslimah mandiri yang bertakwa dan berusaha menerapkan syariat Islam di bumi Allah serta siap dipimpin dan siap memimpin ummat manusia.
2.2 Misi
Ø Menerapkan syariat Islam sebagai aturan hidup.
Ø Menyelenggarakan pelatihan-pelatihan leadership.
Ø Membentuk sistem beregu dalam setiap kesempatan agar dapat melatih menjadi pemimpin dan menjadi yang di pimpin.